M. Rawa El Amady

Lecture at Environment Study Of Pascasarjana School, Lancang Kuning University, Riau, Indonesia

This study discussed toke as an economic institution in the village. Sociologically, toke is always studied through a patron-client approach that causes peasant households to always be in poverty. While the author's experience received social and economic support from toke. This is an ethnographic study, the researcher stayed with toke for more than a year. Researchers conducted engaged participation in all toke activities, observation of the entire area of Parit Baru village and in-depth interviews with selected informants. The study found that toke is a village economic institution that plays a role not only economically but also socially by ensuring the continuity of household consumption through debt. Toke requires 4 rounds of capital to stay on as a toke and always add clients through debt. If toke tidan is able to meet the demand for a loan of money from its client, then automatically the existing debt is considered to be paid off. This research contributes to rural socioeconomic studies, particularly to client patron theory. That the toke is not only a sucker for farmers but also as a guarantor of the slimness of household consumption.

1) Chozin, Muhammad (2008) "Illegal but Common: Life of Blast Fishermen in the Spermonde Archipelago, South Sulawesi, Indonesia," Thesis Master, pada Center for International Studies of Ohio University, USA.

2) Chayanov: A.V. 1966, Teori Ekonomi Petani, Illonis : Homewood.

3) Chambers, R. (1983). Rural Development: Putting the Last First. Essex: Longman.

4) Diah Ayu Ningsih,2011, Pengaruh Patron – Klien Tehadap Perilaku Nelayan dalam Pemasaran Hasil Tangkapan (Kasus: Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten), skripsi.

5) Dirhamsyah, 2004, Kepolisian Daerah dan Regulator Pengelolaan Terumbu Karang Karang : Studi kasus di Kepulauan Riau, Selayar Dan Distrik Nomor Biak, Indonesia. Jurnal Maritim Studies, 136 Mei,- Juny 2004.

6) Dimyati, Khudzaifa, 1997, Profil Praktik Pelepas Uang (Rentenir) Dalam Masyarakat Transisi; Studi Kasus di Kartasura Kabupaten Sukaharjo. Program Tesis Studi Ilmu Hukum Universitas Diponegoro.

7) Daryanto SS (1998) Kamus Lengkap bahasa Indonesia, Surabya, Apollo

8) Ellis, Frank, 1988, Peasant Economics, Farm Households and Agrarian Development, Cambridge : Cambridge University Press.

9) ------, Frank, 1998, Household Strategies and Rural Live hood Diversification, Journal of Development Studies, No.1 October , pp 1-33

10) El Ghonemy, Mohamad Riad. 1990 The Political Economy of Rural Poverty: The Case for Land Reform, Routledge , New York, NY 10001

11) Emerson, Rupert , 1979 [1937] Malaysia: A Study in Direct and Indirect Rule. Kuala Lumpur: University of Malaya Press

12) Emerson, Robert M, et all, 1995, Ethnografiphic Fieldnotes, Chicago, The University Of Chicago Press.

13) Evers, Hans-Dieter, & Clauss &Wong, Diana, 1984,‘ Subsistent Reproduction a Framework for Analysis’ dalam Smith, Joan & Wallerstein, Immanuel & Evers, Hans-Dieter,1984 Household And The World-Economy, London : Sage Publications.

14) --------, Hans-Dieter, 1991, “Teori Produksi Subsistensi dan Produksi Tak Formal” dalam Jurnal Antropologi Sosiologi No.19, Bangi : UKM.

15) ---------, Hans-Dieter, 1991 “Ekonomi Bayangan, Produksi Subsisten dan Sektor Informal, Ekonomi di Luar Jangkauan Pasar dan Negara” dalam Prisma nomor 5, Mei 1991. Jakarta : LP3ES,

16) Firth, Raymond (1990) Nelayan Melayu dan Ekonomi Tani Mereka (terjemahan) , Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka

17) Fitryah, Laila, 2006, Strattifikasi Sosial dan Hubungan Kerja Nelayan Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo. Skripsi S1, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

18) Hefni, Moh. 2009, Patron-client Relationship pada Masyarakat Madura, Karsa, vol. xv no. 1 April 2009

19) Hefner, Robert W, 1999, Budaya Pasar,Masyarakat dan Moraltias dalam Kapitalisme Asia Baru. Jakarta LP3ES.

20) Ibrahim, Zawawi (1983) Pembangunan Masyarakat Tani Malaysia; Suatu Analisis Struktural, Majalah Prima, No 7 Juli 1983, tahun XII

21) Isma, As’ad,2008, Pergeseran Peran Tuan Guru dalam Masyarakat Jambi Seberang, Jurnal Kontekstualita, Vol 23 No 1 Juni 2008.

22) Jennifer Lee 1998, Cultural Brokers: Race-based Hiring in Inner-city Neighborhoods, The American Behavioral Scientist; Apr 1998; 41, 7; ABI/INFORM Global pg. 927

23) Khan, Joel, S, 1980, 2007, Minangkabau Social Formations, Indonesian Peasants and The World Economy, Cambrige University Press.

24) Kurniawan, Iwan; Ikhsan Gunawan, Edward Bahar, (2012) Pola Hubungan Kerjasama Petani Karet dengan Toke (Patron-Client) Di Desa Muara Musu Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Penelitian Sungkai vol. 1, no.1, oktober 2012, Universitas Pasir Pengaraian

25) Kolopaking, Lala M. 2002. Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil/Gurem, Makalah Lokakarya Nasional Pengembangan Ekonomi Daerah Melalui Sinergitas Pengembangan Kawasan, Jakarta.

26) Liji, Liang, 2012, Dari Relasi Upeti ke Mitra Strategis; 2000 tahun Perjalanan Hubungan Tiongkok – Indonesia, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

27) Martin, Risnowati & Irmayanti Meliono, 2011, “Ritual Petik Laut Pada Masyarakat Nelayan Sendu Biru Malang: Sebuah Telaah Budaya Bahari.” Makalah pada Semiang Internationla Conference ICSSIS, 18-19 Juli 2011 di FIB UI Depok.

28) Society and History, Vol. 26, No. 4 (Oct., 1984), pp. 614-636Published

29) McMichael, Philip, 1996, Development and Social Change; A Global Perspective. Californi: Pine Forge Press.

30) Mintaroem, Karjadi & Farisi, Mohammad Imam (2001) Aspek Sosial-Budaya pada Kehidupan Ekonomi Masyarakat Nelayan Tradisonal (Studipada MasyarakatNelayan Tradisional di Desa Bandaran, Pamekasan) JurnalStudi Indonesia, Vol. 11, No. 2, September 2001

31) Mowen, C. Jhon. 1998. Consumer Behaviour. 4 th Edition. Prectice Hall International Edition. New York.

32) Otoo, Benjamin Kojo (2012) Micro-Credit for Micro-Enterprise: A Study of Women“Petty” Traders in Central Region, Ghana, International Journal of Scientific Research in Education, SEPTEMBER 2012, Vol. 5(3), 247-259

33) Pelras, C. 1981 Hubungan Patron-Klien Dalam Masyarakat Bugis dan Makassar. Paris Monograp.

34) Prahalad, C.k., 2004, terjemahan oleh Ahmad Fauzi, The Fortune at the Bottom Of The Pyramid, PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta

35) Purnamasari, Elly; Titik sumantri, dan Lala M. Kolopaking, (2002) Pola Hubungan Produksi Ponggawa - Petambak : Suatu Bentuk Ikatan Patron - Klien (Studi Kasus Masyarakat Petambak di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur. Rosen, George, 1975, Peasant Society In A Changing Economy, Chicago : University Of Ilonois Press.

36) Rustinsyah, 2012, Hubungan Patron-klient sebagai Strategi Pengembangan Ternak Sapi Perah di Pedesaan (Studi Kasus Peternak Sapi Perah di Desa Telogosari, Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Propinsi Jawa Timur) MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 12, No.2

37) Scott, James, S, 2000, (terjemahan) Senjata Orang-Orang Kalah : Bentuk Perlawanan Sehari-hari Kaum Tani, Jakarta, Yayasan Obor.

38) ------, James C, 1972.Patron-Client Politics and Political Change in Southeast Asia The American Political Science Review, Vol. 66, No. 1 (Mar., 1972), pp. 91-113

39) Spradley, James, P. (1979) The Ethnographic Interview. New York: Rinehard and Winston.

40) Sumartono, 2002, Terperangkap Dalam Iklan : Meneropong Imbas Pesan Iklan Televisi, Alfabeda, Bandung

41) Sudarmono, Junaenah Sulehan, Noor RahamahHj. Abu Bakar, 2012 Dinamika Langganan Dalam Masyarakat Nelayan: Artikulasi Ragam Pengeluaran Perikanan Berskala Kecil di Kelurahan Cambayya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia, Journal of Society and Space Issue 8 (65 – 75) 65, Pusat Pengajian Pembangunan UKM Malaysia

42) Syamsulbahri, 1996, “Nelayan dan Kemiskinan; Suatu Studi tentang Hubungan Patron-Kline di Riau” Jurnal Ilmu Sosial dan Politik Universitas Riau no 3 Th 3.

43) Titik, Sumantri, (2007) Kemsikinan Petani dan Strategi Nafkah Ganda Rumah Tangga Pedesaan, Jurnal Transdisiplin, Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi Manusia, Vol 1, No 02, Agustus 2007, IPB Bogor.

44) Tjahjono, Purwadi Eka (2001) Pranata Ekonomi Suku Bangsa Semendo Lembak di Desa Air Palawan, Kecamatan Kaur Selatan, Kabupaten Bengkulu Selatan, Jurnal Penelitian UNIB Vol VII No 2 tahun 2001 hal 75 – 80

45) Journal Vol VII No. 2 of 2001 pp 75 – 80

46) Wahyuningsih, Elizabeth T. Gurning, dan Edhie Wuryanto. 1997. Budaya Kerja Nelayan Indonesia di Jawa Tengah (Kasus Masyarakat Nelayan Desa Wonokerto Kulon Kecamatan Wiradesa. Kabupaten Pekalongan). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Kebudayaan. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. Bagian Proyek Pengkajian Wianti, Nur Isiyana, Arya Hadi Dharmawan, Rilus A. Kinseng, (2012) Kapitalisme Lokal Suku Bajo, Local Capitalism of Bajo Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 6, No. 1 2012| 41

47) Wilson M.A. Therik, (2008) “Nelayan Dalam Bayang Juragan: Potret Kehidupan Nelayan Tradisional Bajo di Tanjung Pasir, Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur,” Working Papers 6 (January 2008) Potret Kehidupan Nelayan Tradisional Bajo di Tanjung Pasir, Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.”

48) Wianti, Nur Isiyana, Arya Hadi Dharmawan, Rilus A. Kinseng, (2012) Kapitalisme Lokal Suku Bajo, Local Capitalism of Bajo Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 6, No. 1 2012| 41

49) Zamroni, Imam, 2007,Juragan Kiai dan Politik Madura, dalam Jurnal Unisia, Vol XXX No 65 September 2007

VOLUME 06 ISSUE 01 JANUARY 2023

There is an Open Access article, distributed under the term of the Creative Commons Attribution – Non Commercial 4.0 International (CC BY-NC 4.0) (https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/), which permits remixing, adapting and building upon the work for non-commercial use, provided the original work is properly cited.